Kamis, 31 Oktober 2019

Komunikasi Efektif dengan Suami

Komunikasi menurut yang ku ketahui adalah penyampaian pesan dari 1 orang ke orang yang lain dengn bentuk dan bahasa yang di mengerti satu sama lain. Jdi bisa ya komunikasi tanpa adanya pembicaraan misal dwngan isyarat tangan atau isyarat mata. Dengan tulisan atau gambar. Asalkan satu sama lainnya paham dan tahu maksudnya. Syarat komunikasi efektif yang pernah saya tahu paham/ jelas (masing2 paham maksudnya), di konfirmasi, tatap mata , waktu penyampaian nya pas dibarengi dengan sentuhan. 
Nah dari sini komunikasi yang efektif tercipta hanya dengan saling bertemu atau tatap muka. Karena memang bahasa tubuh bisa di lihat. Apa sedih, marah, senang dll. Kalau komunikasi tertulis dan bahkan ada jarak yang memisah sering rerjadi kesalahpahaman. Dari sini saya belajar bahwa komunikasi dengan suami yang berasal dari planet berbeda harus mengikuti kaidah ini. 
Pertama paham yang dimaksudkan. Jelas tidak dengan simbol bahkan dengan kode yang hanya menyatakan perasaan tidak di ikuti dengan ajakan atau perintah. 
Contoh: "duh mainan anak2 berantakan capek sekali sdah dari tadi di benahi kok masih saja seperti ini" sambil melirik ke suami dan dikeraskan dihadapan suami. 
Si suami hanya diam saja karena mungkin menganggap itu hanya keluhan dari istri. Baik-baik saja bagi suami karena tidak ada perintah atau ajakan. Bagi istri hal semacam ini akan berdampak pada emosi kejiwaan yakni ngambek yang tiada bertepi. Maksudnya si istri ini mengajak suami untuk turut membereskan mainan yang berserakan. Tapi tidak di komunikasikan secara jelas. 
Harusnya langsung bilang saja "Ayah, tolong bantu ibu membereskan mainan yang berserakan ini, ibuk capek daritadi beresin terus mau istirahat". Jawaban suami akan jelas. Iya atau tidak. Kalau jelas dan jawabannya tidak mungkin memang karena suami sedang capek juga  dan jangan ngambek juga. Yang utama adalah penyampaian pesan ini tersampaikan dengan jelas.
Nah, terkadang mau ngomong jelas seperti itu susah sekali karena merasa tidak enak dikira nanti nyuruh2 suami dll. 
Sebab itu bukan hanya jelas saja komunikasi yg efektif. Makanya ada waktu yag pas untuk komunikasi. Pilih waktu yang kira2 dia sedang luang dan sudah tidak capek. Salahlah ketika kita ngomong dengan jelas semacam perintah ikut membereskan mainan tetapi dia habis pulang dari kerja. Capek dan jawabannya mungkin tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. 
Tatap mata waktu komunikasi. Bukan berjauhan bahkan sambil kita sentuh. Dengan sentuhan pesan tadi lebih beremosi ada semacam ruh nya. Dan dikonfirmasi. Tanyakan lagi apa tadi yang disampaikan jdi tidak salah tangkap apa yang dimaksud. "Ayah ibuk tdi ngomong apa?" "Owh tdi bilang ayah bantuin beresin mainan anak2 yang berserakan yang bagian ini kan buk?" " owh bukan Yah, yang diberesin yang bagian sana yang ini ibuk yang beresin". " oke bagian sana deket kursi itu ya" " ya betul sekali, makasih ya yah sudah mau bantuin walaupun capek (sambil berdapapan dan pegang tangan)" 
Clear, waktu pas, konfirmasi, tatap mata, sentuh tangan. Insyaallah pesan akan tersampaikan dan tidak ada istilah kode2an. 
Yah ini ak tahu teorinya dan mencoba untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari hari. Tapi yaaa ada saja tantangan yang harus di hadapi apalagi kalau semuanya berbarengan berantakan. Cucian belum di jemur masih ada baju kemarin yang belum dilipat. Belum di di setrika, lha kok ya piringnya menumpuk pas anaknya minta di buatin susu. Rasanyaaaa mau marah saja. Semacam penuh dipikiran sudah capek duluan mengingatnya. 
Semoga lebih bisa diterapkan ke kehidupan karena ini penting. Ini hanya masalah aku dan kamu. Memang diawal2 pernikahan 5 tahun pertama masih berkutat aku dan kamu. Bagaimana memahami masing2 pasangan. Tapi adapula yang sampai beberapa tahun kemudian masih aku dan kamu. Makanya harus mulai berubah banyak belajar lagi. Agar kebermanfaat keluarga suami istri lebih bisa dirasakan ke oleh orang banyak. Komunikasi lancar kebermanfaatan semakin meluas. 

Jumat, 25 Oktober 2019

Kidsventure

Ahad, 20 Oktober 2019 pagi2 mruput bangunin anak dan mandiin. Berangkat dari Bantul ke Sleman tepatnya di Ledok Sambi jalan Kaliurang. Acaranya outbond anak dan ayah. Lha ibuknya? Supporter aja sambil poto2 sambil ngasuh anak yang satunya. Karena acaranya untuk ayah dan anak usia 4- 12 tahun. Perkanalan dengan menamai regunya. Ilyas memberi nama keluarga Kincir. Yel2 kemudian , mendirikan tenda, permainan regu kapal tengngelam, permainan ayah anak gendong2, tutup mata mencari anak dan ayah dengan mendengarkan instruksi dari ayah atau anak yang terakhir mencari harta karun. Dengan diawali menyusun puzzle, mendapatkan peta, tembak2an air, menyusun batu dan menemukan harta karun. Detailnya g bisa lihat soalnya adiknya ilyas malah demam jadi g bisa menemani dan ngintip2. Tapi seperrinya acaranya seru soalnya ilyas antusias sekali. 
Permainan selesai dan acara bebas. Anak2 dan keluarga bisa main di kali yang jernih dan enak buat berenang karena dangkal. Sampai adzan luhur sholat makan dan pengumuman. Masyaallah saat pengumuman ternyata Ilyas dpat predikat tercepat menemukan harta karun. Ilyas seneng sekali sampai2 yel2 nya diulang dijalan menuju rumah. 

Kamis, 24 Oktober 2019

Ucapan Selamat Tidak Cukup

Sekitar sebulan yang lalu. Allah masih memberi kesempatan padaku hidup. Sebenarnya pengen sih diucapin selamat ulang tahun gitu sama suami. Tapi ya sudah menjadi kesepakatan kita. Tidak ada ucapan selamat ualang tahun pun kita masing- masing sudah mendoakan. Ya sih. Tapi sepertinya kok ya ada yang kurang. Hahahaha. 
Mana siang itu waktu istirahat suami tidak pulang karena ada urusan kantor. Yaa lah semakin rada sebel gimana gitu. Tapi yo wislah. Orapopo. 
Sore hari sudah ikhlas bahwa kalau ulang tahun tidak diberi ucapanpun dan tidak ada hadiah apapun tidak apa-apa. Toh suamiku sering sekali memberiku surprise. Yang kadang ak tidak menyangka nya. Ini semacam aku kurang bersyukur kali ya. Hahaha. 
Sorenya waktu pulang ak sedang berada di luar bersama anak-anak. Ilyasmine masuk dulu ak nyapu daun2 yang berguguran. Bagitu masuk rumah. Disambut dengan teriakan ilyas. Ibuuuuk selamat ulang tahun sambil bawa kue enak. Wkwkkw. Masyaallah my husband memang tahu kalau pengen yang manis-manis. Dapatnya memang manis banget. 
Sejatinya hari ualng tahun hanyalah tanggal pengingat angka saja. Yang terpenting dari sebuah ulang tahun adalah apakah semakin dekatnya pada Allah dan semakin baiknya amal ibadah kita. Karena berarti angka ini menunjukkan berkurangnya sisa usia yang Allah berikan pada kita. Kan tidak tahu kapan Allah akan panggil kita. Usia muda. Tua. Atau senja. Karena yag terpenting adalah usaha kita untuk terus memperbaiki diri. Menjadi hamba Allah yang terus merasa kurang dengan amal ibadah. Bersyukur  memanfaatkan usia dengan semakin rajin beribadah. Semoga Allah beri usia penuh keberkahan. Aamiin. 

Naik Sepeda Berdua

Pagi itu Senin, 21 Oktober 2019 suami dapat dinas di Yogyakarta. Alhamdulillah sekalian aja balik Sabtu dan Minggu nya. 
Kesempatan kami untuk jalan2 cuma berdua. Niat banget dong. Pagi setelah subuh jam 4.30 sudah persiapan sepeda. Air minum dan peralatan yag lainnya. Jam 5 kita start dari rumah. Muter dekat rumah lewat sawah2. Masyaallah seger banget pagi2 naik sepeda sambil ngobrol ngalor ngidul sama suami.
 Lhaa anak2? Titipin sama simbahnya mumpung mereka belum bangun. Biasanya bangun jam 6. Lumayan kan. Semoga mereka tidak manangis pikir kami sepanjang jalan. Rute yag kami lewati hampir semua melewati sawah terakhir lewat jembatan kenangan. Wkwkwkw. Jembatan yag sudah ambrol karena kena banjir tahun 2016 di Bantul. 
Sebisa mungkin ketika kita pulang ke rumah orangtu kita jalan berdua entah kemana. Pernah kita piknik tipis2 skitar rumah saja ke air terjun. Ke Goa Jepang. Dan ya memang sebentar tapi kami menikmatinya. 
Karena memang saya sendiri butuh ini. Terkadang hanya pengen jadi istri saja untuk beberapa waktu. Penting untuk bonding antara aku dan suami. Ngobrol malam malah jarang kita lakukan karena sudah capek dan ya tahu-tahu tertidur. Nglilir tengah malam mosok ya mau ngobrol2. 
Menjalin komunikasi kepada pasangan ini memang susah susah gampang. Dan saya sangat salut sama suami. Masyaallah cara dia menyampaikan keluhannya terhadap saya dia sampaikan secara santun dan bijaksana. Selalu mencari waktu yang tepat. Seperti suamiku ini tahu bener kapan waktu pas untuk ngomong ke ak. Pernah ak sampai nangis2 ya karena sepertinya kok aku yang egois. 
Kalau sambil jalan berdua biasa kita ngobrol yag ringan2. Bahas bagaimana gaya parenting oranglain kemudian kita diskusikan bersama. 
Yah seperti ketika kita bersepeda santai ini. Selalu diingatkan banyak hal yg bisa di syukuri terutama waktu berduaan. Alhamdulillah bisa selalu bersama. Bisa nitip anak ke simbahnya. Bisa naik sepeda terlebih dahulu sebelum kembali bekerja. Bisa menikmati waktu untuk jalan2 berdua. 
Banyak hal yang di syukuri karena syukur hanya kita yg bisa. Oranglain hanya melihat bagian luarnya. 
Jam 6.30 sampai rumah. Alhamdulillah dan anak2 aman. Yang berarti tidak menangis histeris. Dan tidak merepotkan yag dititipin. Next time insyaallah ditinggal lagi sebentar2. Karena kita ada agenda besar yang insyaallah mau nitipin anak lebih lama. Semoga Allah kabulkan. Aamiin. 
Project 2020 di bulan sekitar  Maret, April atau Mei. Insyaallah. 

Selasa, 18 Desember 2018

Puncak Tema Sekolah Alam Ar Ridho Semarang




Setiap akhir tema di sekolah nya Ilyas ada pentas untuk menunjukkan keberanian anak. Waktunya biasanya sebulan sekali. Pentas kecil-kecilan dipanggung yang tdk besar untuk melatih keberanian anak tampil. 
Nah ini karena akhir semester diadakan yang lebih besar dan meriah. Ada beberapa stand juga. Tema puncak tema adalah "Indonesian Culture Semarangan" mengenal apa-apa yang ada di Semarang. Ada beberapa stand yang berisi kebudayaan Semarang (batik, warok ndog dll) makanan khas (wingko, ganjel rel, lumpia dll) mainan tradisional (gangsingan, peluit, otok-otok dll). Dan kelas Ilyas mendapat jatah menjual mainan tradisional.

Wali murid yang bertugas sibuk mengurusi semuanya mulai dari membeli, membungkus dalam kemasan dan menjaga stand dri mulai hingga selesai. Semua dihias guru dan wali murid.  masyaallah meriah dan seru sekali.

Anak-anak tampil sesuai pembagian yang sudah ditentukan.
Ilyas adalah tipe anak yang tidak bisa diam. Menunggu waktu sebelum pentas dia tdk mau memakai atribut untuk pentas.  Dipaksa lah suruh pakai tapi ya begitulah tidak mempan. Sebentar-sebentar dilepas dan tidak mau memakai. Namun Alhamdulillah ketika mau tampil mau dipakaikan. Dan masyaallah dia mau tampil juga. Terharu melihat anak mau tampil di depan panggung. Dilihat banyak pasang mata. Memfoto memvidio. Rame dan syukurlah Ilyas enjoy. Dia tampil lagu Jaranan dan menari jaranan.

Acara di mulai pukul 8.00 dan berakhir pukul 10.00 singkat tapi bermakna.
Sesi pentas akhir tema ini juga bertujun untuk mempererat hubungan antar wali murid. Atau antar walimurid dan guru. Karena harus ada kerjasama dengan keduanya. Apalagi ini terkait dengan stand dan menghias stand yg disiapkan untuk kelas masing-masing. Jazakallahu khoiron guru-guru di TK dan PAUD sekolah Alam Ar Ridho dan juga wali murid. Seneng bisa gabung bersama.  😊